KARANGASEM Balifactualnews.comDinas Sosial Kabupaten Karangasem, kebingungan untuk menyalurkan sembako jaring pengaman sosial, terkait penanganan Virus Corona (Covid-19) di wilayahnya. Hal itu dikarenakan mekanisme penyalurannya masih buntu, menyusul pengadaan barang berupa 100 ton beras dan kelengkapan lainnya tidak disertai dengan rencana kegiatan belanja (RKB), sesuai bay name bay address.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem, I Gede Basma, dikonfirmasi Rabu (6/5/20), mengatakan, 100 ton beras yang disimpan di Gor Gunung Agung, Jalan Untung Surapati, Amlapura, itu belum bisa direalisasikan ke masyarakat yang berhak menerima bantuan jaring pengaman sosial. Selain karena minimnya data yang dimiliki, juga dikarenakan administrasi penyaluran jaring pengaman sosial itu masih belum lengkap. Masyarakat dibawah sudah pada berteriak minta sembako, tapi kita belum bisa menyalurkannya karena terbentur administrasi, jelas Basma.
Dijelaskan, untuk jaring pengaman sosial itu, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 13 miliar yang bersumber dari sisiran anggaran APBD 2020 yang termuat dalam Perkada 3 (Peraturan Kepala Daerah nomor 3), April lalu.
Menurut Basma, anggaran sebesar itu dinilai masih kecil, jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat yang menerima bantuan sembako jaring pengaman sosial yang mencapai 80 ribu orang. Anggaran sebesar itu masih kecil, paling hanya bisa digunakan untuk dua bulan saja, jelas Basma.
Baca selengkapnya di: http://balifactualnews.com/dinas-sosial-karangasem-bingung-salurkan-100-ton-sembako-jaring-pengaman-sosial/
Sumber: /